PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS



Proses adaptasi psikologis ibu masa nifas

Secara psikologis,setelah melahirkan seorang ibu akan merasakan gejala-gejala psikiatrik,demokian juga pada masa menyusui.meskipun demikian,ada pula ibu yang tidak mengalami hal ini,agar perubahan psikologis yang dialami tidak berlebihan ,ibu perlu mengetahui hal yang lebih lanjut.wanita banyak mengalami perubahan emosi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.penting sekali sebagai bidan untuk mengetahui tentang penyesuaiyan yang normal sehingga ia dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan asuahan khusus dalam masa nifas ini,suatu variasi atau penyimpangan dari penyesuaiyan noramal yang umum terjadi,
            Beberapa penulis berpendapat,dalam minggu pertama setelah melahirkan,banyak wanita menunjukan gejala-gejala psikiatrik,terutama gejala depresi dari ringan sapai yang berat serta gejala-gejala neurousis traumatik .berikut beberapa faktoryang berperan antara lain,ketakutan yang berlebihan pada masa haimil,struktur perorangan yang tidak normal sebelumnya,riwayak psikiatrik abnormal ,riwayat obstetrik(kandungan)abnormal ,riwayat kelahiran yang mati atau kelahiran yang cacat,riwayat penyakit lainnya
            Biasanya,penderita dapat sembu kembali atau dengan pengobatan.meskipun demikian,kadang diperlukan  terapi oleh ahli penyakit jiwa.sering pula,kelainan-kelainan psikiatrik ni berulang-ulang setelah persalina berikutnya.hal yang diperhatikan  yaitu adaptasi psikososial pada paca persalinan.bagi keluarga muda,masa pasca  persalinan merupakan “awal keluarga baru”sehimgga keluarga beradaptasi dengan perasn barunya.tanggung jawab keluarga bertamba dengan hadirnya bayi yang baru lahir.dorongan sertaperhatian anggota lainnya merupakan dukungan positif bagi ibu.
A. ADAPTASI SPIKOLOGIS IBU MASA NIFAS
1. Fase Taking In
            Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu, fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Kelelahan membuat ibu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang tidur, seperti mudah tersinggung. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap lingkungannya. Oleh karena itu kondisi ibu perlu dipahami dengan menjaga komunikasi yang baik. Pada fase ini perlu diperhatikan pemberian ekstra makanan untuk proses pemulihannya. Disamping nafsu makan ibu memang meningkat.
2. Fase Taking Hold
            Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase taking hold, ibu merasa khawatir akan ketidak mampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Selain itu perasaannya sangat sensitive sehinnga mudah tersinggung jika komunikasinya kurang hati-hati. Oleh karena itu ibu memerlukandukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri.

3. Fase Leting Go
            Fase in i merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini.
B POST PARTUM BLUESS
            Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini disebut dengan baby blues, yang disebabkan oleh perubahanperasaan yang dialamiibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan. Selain itu, juga karena perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan kehamilan. Disini hormone memainkan peranan utama dalam hal bagaimana ibu bereaksi terhadap situasi yang berbeda. Setelah melahirkan dan lepasnya plasenta dari dinding rahim, tubuh ibu mengalami perubahan besar dalam jumlah hormonesehingga membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Disamping perubahan fisik, hadirnya seorang bayi dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan ibu dalam hubungannya dengan suami, orang tua, maupun anggota keluarga lain. Perubahan ini akan kembali secara perlahan setelah ibu menyesuaikan diri dengan peranan barunya dan tumbuh kembali dalam keadaan normal.
            Gejala-gejala baby blues, antara lain menangis, mengalami perubahan perasaan, cemas, kesepian, khawatir mengenai sang bayi, penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan menjadi seorang ibu. Jika hal ini terjadi, ibu disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:
1.      Mintalah bantuan suami atau keluarga jika ibu membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan
2.      Beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya
3.      Buang rasa cemas dan kekhawatiran akan kemampuan merawat bayi
4.      Carilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri
5.      Ada kalanya ibu merasakan kesedihan karena kebebasan, otonomi, interaksi sosial, kemandirian berkurang. Hal ini akan mengakibatkan depresi pasca persalinan(depresi postpartum). Berikut ini gejala-gejala depresi pasca persalinan:
1.   sulit tidur,bahkan ketika bayi sudah tidur
2.napsu makan hialang
3.perasaan tidak berdaya atau kehialangan kontrol
4.terlalu ceamas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi
5.tidak menyukai atau takut pada bayi
6.pikiran yang menakutkan mengenai bayi
7.sedikit atau tidak perhatian pada penampilan pribadi
8.gejala fisik seperti banyak wanita yang sulit bernafas atau persaan berdebar debar

Jika ibu mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya ibu melaporkan kepada suami,bidan tau dokter.penyakit ini dapat disebukan dengan obat-obatan dengan konsultasi dengan psikiater.jika depresi yang berkepanjangan ibu perlu mendapatkan perawatan doirumah sakit
      Depresi masa nifas adalahkeadaan yang amat serius.wanita perlu mendapatkan istrahat yang banyak dan dukungan. Gejala-gejala dari depresi nifas adalah ibu tidak merawat dirinya sendiri ataupun bayinya dan merasa mendengar suara seseorang yang sebenarnya tidak ada. Ibu menderita depresi masa nifas mungkin perelu minum obat .ia harus diperiksa oleh seorang ahli  yang dapat menilai secara psikologis,untuk mengetahui apakah ia membutuhkan pengobatan.dan membutuhkan dukungan kel;uarga,dengan cara selalu mengunjung dan menwarakan bantuan dan dorongan kapada ibu
C.KESEDIHAN DAN DUKA CITA

1.      Kemurungan masa nifas
kemurungan masa nifas normal saja dan disebabkan perubahan dalam tubuh seorang wanita selama kehamilan serta perubahan dalam irama/cara kehidupan setelah bayi lahir.seorang ibu lebih beresiko  mengalami kemurungan pasca persalinan,karena ia masi mudah mempunyai masalah dalam menyusui bayinya.kemurungan pada masa nifas merupakan hal yang umum ,dan bahwa perasaan-perasaan demikian biasanaya hilang sendiri dalam dua minggu sesudah melahirkan.
2.      Terciptanya ibu dan bayi
mencipatakan terjadinya ikatan ibu dan bayi dalam jam pertama setelah melahirkan yaitu dengan cara mendorong pasangan orang tua memegan dan memeriksa bayinya,dan memberikan komentar positif tentang bayinya,meletakkan bayinya disamping ibunya.berikan prifasi kepada pasanagan tersebut untuk sendiri saja bersama bayinya.redupkan cahaya lampu ruang agar bayi mebuka matanya.tangguhkan  perawatan yang tidak begitu penting samapai sesudah pasanagan orang tua bayi dapat berinteraksi dengan bayinya selama bayinya dalam keadaan bangun.
perilaku normal orang tuauntuk menyentuh bayi nya ketika mereka pertama kali melihat bayinya  yaitu dengan menyentu atau merabah anggotan badan bayi serta kepala dengan ujung jari.mengusap tubuh bayinya  dengan telapak tangan lalu mengedongnya dilengan dan memposisikanya sedemikian rupa sehingga matanaya betatapan lansung dengan mata bayi.berbagai perilaku yang merupakan tanda yang harus diwaspadai dalam kaitannya dengn ikantan antara ibu dan bayi dan kemungkinan penata laksannya oleh bidan.perilaku: sika”bermusuhan” baik verbal tau lisan maupun nonverbal.tidak adanya interaksi yang memberikan dukungan antara pasangan ,orang tua,komentar negative tentang bayi atau kekecewaan yang nyata tentang jeniskelamin bayi .penatalaksanaan : tindakan apasaja yang bisa membantu tercipta ikantan antara ibu dan bayi dan pengamatan yang contiyu memberika dorngan pasangan orang tua.dirujuk apabila sikap “bermusuhan “ atau perilaku negatif tetap berlanjut.
3.      Tanda-tanda dan gejala serta etiologi kemurungan masa nifas dan klasifikasinya atau istilah-istilah lokal yang dipakai untuk mengambarkannya.
Tanda –tanda dan gejalanya:sangat emosional,sedih,khawatir ,mudah tersinggung,cemas,merasa hilang semangat,mudah mara,sedih tamapa ada sebabnya,menangis berulangkali.
Etiologi :berbagai perubahan yang terjadi didalam tubu wanita sealama kehamilan dan peruban dengan cara hidupnya  sesudah mempunyai bayi.perubahan hormonal yang cepat sementara tubuh pada keadaan tidak hamil dan sementara proses menyesuai telah terjadi.adanya perasaan  kehilangan fisik sesudah melahirkan yang menjurus pada perasaan sedih.kemurungan akan semakin menjadi parah oleh adanya ketidaknyamanan jasamani,rasa letih,steres,atau kcemasan yang tidak diharapkan karena adanya ketegangan dalam keluarga atau adanya cara penaganan yang tidak peka oleh para petugas.
Penatalaksanan secara tradisonal dan secara kebidanan(yang mungkin saja sama)bagi adanya kemurungan masa nifas.cobalah bicarakan dengan seseorang mengenai apa yang ibu alami.bila lebih para pastikan ada yang menemani ibu dan bayinya selama beberapa hari atau minggu.guna obat-obatan atau jamu ucpan tradisional  sesuai dengan kepercayaan setempat yang ada.berikan pada seorang ibu yang baru kesempatan luas untuk bertanaya,bicarakan apa yang terjadi selama proses persalinan dan biarkan ibu mengungkapkan apa yang dirisaukannya.doronglah seorang wanita lain didalam keluarga untuk merawat ibu dan bayi dengan baik.biarkan bayi bersama ibunya.berikan bayi bersama ibunya.berikan dukungan atau dorongan pada ibu untuk merwat bayinya dan anda jangan melakukan sendiri perawatan tersebut.
ibu yang beresiko tinggi mempunyai reaksi psikologi  lebih para dari pada kemurungan masa nifas.ibu yang sebelunnya mengalami depresi tau tekanan jiwa.ibu yang merasa percaya dirinya(harkatnya)rendah.ibu yang tidak mempunyai jaringan dukungan ,ibu yanng bayinya meninggal atau menyandan masalah.tanda-tanda  dan gejala ibu yang mengalami atau mempunyai reaksi psikologis yang lebih para dari pada masa nifas dan bagaimana penata laksanaan bidannya.tanda-tanda dan gejala:tidak biasa tidur  atau tidak ada napsu makan,mersa ia tidak dapat merawatkan dirinya sendiri atau bayinya,berpikir untuk mencederai dirinya sendiri atu bayinya,seolah mendengasr suara-suara atau tidak dapat berpikir secara jerni,perilaku anaeh,kehilangan sentuhan atau berhubungan dengan kenyataan,adanya halusinasi atau khayalan,menyangkal  bahwa bayi yang dfilahirkan adalah anaknya.
penatalaksaan :banyak perempuan dia bawah depresi yang biasa menggapi atau dipengaruhi oleh dorongan atau bujukan dan dukungan fisik yang dibrikan oleh bidan atau anggota keluarganya.bila seorang ibu tidak bereaksi positif terhadap dorongan atau dukungan yang di berikan atau tetap ia menunjukan perilaku yang aneh(mendengar suara-suara,berada diluar kenyataan,berhalusinasi atau berkhayal,menolak bayinya)atau bila ia berpikir mencederai dirinya sendiri atau bayinya ia harus dirujukan kepadaseseorang ahli yang mampu menangani masalah psikologis.ia mungkin memerlukan pengobatan khuisus untuk membantu mengatasi keadaannya.


Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS ini dipublish oleh Unknown pada hari Selasa, 14 Mei 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI MASA NIFAS
 

0 komentar:

Posting Komentar

© Copyright - shukufuku. Diberdayakan oleh Blogger.